Pair of Vintage Old School Fru

Akan tetapi, ada pula arus pemikiran yang moderat, yang didasarkan pada keseimbangan dalam memahami agama, kehidupan, dan perjuangan untuk memenangkan agama. Arus pemikiran ini juga memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari arus pemikiran lainnya; antara lain penekanannya terhadap prinsip-prinsip berikut ini:

(x) Memahami ajaran agama dengan pemahaman yang menyeluruh, seimbang, dan mendalam;
(x) Memahami kehidupan nyata tanpa meremehkan atau takut kepadanya. Yaitu kehidupan nyata kaum Muslimin dan kehidupan nyata musuh-musuh mereka;
(x) Memahami sunnatullah dan hukum-hukum-Nya yang tetap dan tidak berubah-ubah, khususnya hukum yang berkaitan dengan masyarakat manusia;
(x) Memahami tujuan syariah, dengan amalan lahiriah yang tidak stagnan;
(x) Memahami masalah prioritas, yang berkaitan dengan fiqh pertimbangan;
(x) Memahami perselisihan pendapat dan tata caranya, serta menghadapinya dengan sifat yang diajarkan oleh Islam (bekerja sama dalam masalah yang disepakati dan memberikan toleransi kepada orang yang berselisih pendapat dengannya);
(x) Mempertimbangkan antara perkara-perkara syariah yang tetap dengan perubahan zaman;
(x) Menggabungkan antara pendapat salaf dan khalaf (antara pendapat yang orsinil dan pendapat yang modern);
(x) Percaya kepada adanya perubahan pemikiran, kejiwaan dan perilaku yang didasarkan kepada perubahan budaya manusia;
(x) Mengemukakan Islam sebagai proyek peradaban yang sempurna, untuk membangkitkan umat dan menyelamatkan manusia dari filsafat materialisme modern;
(x) Mengambil jalan yang paling mudah dalam memberikan fatwa dan memberikan kabar gembira dalam melakukan da'wah;
(x) Memunculkan nilai-nilai sosial dan politik dalam Islam, seperti: kebebasan, kehormatan, musyawarah, keadilan sosial, dan menghormati hak asasi manusia;
(x) Mau berdialog dengan orang lain dengan cara yang baik, yaitu dengan para penentang dari orang-orang bukan Islam, atau orang Islam yang inferior secara pemikiran dan keruhanian; dan
(x) Mempergunakan jihad sebagai jalan untuk mempertahankan kehormatan kaum Muslimin dan negeri mereka.

Itulah arus pemikiran yang harus kita percayai dan kita anjurkan, serta kita anggap sebagai ungkapan hakiki tentang Islam, sebagaimana diturunkan oleh Allah SWT dalam Kitab-Nya, dan yang ditunjukkan oleh Rasulullah saw dalam sunnah dan sirah-nya; serta seperti apa yang dipahami dan diterapkan oleh para sahabat dan khulafa' rasyidin serta yang dipahami oleh para tabi'in yang mengikuti mereka dengan baik; sehingga mereka menjadi abad yang terbaik dalam perjalanan hidup umat ini.

Tugas Penting Arus Pemikiran Moderat
Tidak diragukan lagi bahwa arus pemikiran di atas menjadi tumpuan harapan bagi hari esok dan masa depan umat. Kita harus berusaha keras untuk menganjurkan orang berpikiran seperti itu; mendidik para pendukungnya; memberikan jawaban yang memuaskan terhadap musuhnya; melakukan dialog dengan para penentangnya.

Di antara perkara yang kita ketahui bersama sekarang ini dengan bukti-bukti yang cukup memadai ialah bahwasanya kekuatan-kekuatan yang menentang --baik yang ada di dalam dan di luar-- lebih takut terhadap arus pemikiran seperti ini daripada yang lainnya. Bahkan kekuatan itu cenderung lebih membenci dan memusuhinya daripada arus-arus pemikiran lainnya.

Dahulu musuh-musuh Islam mewaspadai arus pemikiran yang keras dan kaku, namun kini telah muncul ancaman baru, sehingga mereka berkata, "Hati-hati terhadap Islam yang moderat. Ia lebih berbahaya daripada yang lainnya. Arus-arus pemikiran yang lain umurnya pendek dan tidak dapat hidup lama. Adapun arus pemikiran Islam yang moderat ini terus-menerus berlangsung dalam tempo yang cukup lama. Kemoderatan arus ini --menurut dugaan mereka-- tidak dapat dianggap aman. Ia mulai bergerak dengan moderat tetapi kemudian berkembang menjadi ekstrem, karena sesungguhnya ekstremitas tetap tersimpan dalam Islam, sebagaimana yang mereka katakan."

Next>>


Back
up