Kita juga diperingatkan untuk tidak melakukan perbuatan yang dikategorikan sebagai perbuatan jahat daripada yang lainnya, atau yang lebih buruk daripada perbuatan lainnya. Seperti hadits:

"Sesuatu yang paling jelek yang ada di dalam diri seseorang ialah sifat kikir yang amat berat, dan sifat pengecut."
Diriwayatkan okh al-Bukhari dalam at-Tarikh, den Abu Dawud dari Abu Hurairah r.a. (Ibid., 3709)

"Sejelek- jelek orang ialah orang yang meminta dengan sumpah atas nama Allah, kemudian dia tidak diberi."
Diriwayatkan oleh Ahmad. as-Syaikhani. Tirmidzi, Ibn Hibban dari Ibn 'Abbas (Ibid., 3708).

"Sejelek-jelek umatku ialah mereka yang paling banyak omongnya, bermulut besar, dan berlagak pandai; dan sebaik-baik umatku ialah mereka yang paling baik akhlaknya."
Diriwayatkan oleh Bukhari dalam al-Adab al-Mufrad, dari Abu Hurairah r.a. (ibid., 2740).

"Manusia yang dianggap sebagai pencuri paling ulung ialah orang yang mencuri shalatnya, tidak menyempurnakan rukuk dan sujudnya; sedangkan manusia yang paling kikir ialah orang yang paling enggan untak mengucapkan salam."
Diriwayatkan oleh Thabrani dalam al-Ausath, dari Abdullah bin Maghfal, (ibid., 966).

Al-Qur'an juga telah menjelaskan bahwa derajat manusia itu tidak sama meskipun kemanusiaan mereka sama, karena mereka sama-sama diciptakan sebagai manusia. Akan tetapi, sesungguhnya ilmu dan amal perbuatan mereka sama sekali berbeda satu dengan lainnya. Al-Qur'an mengatakan,

"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu..." (al-Hujurat: 13)

"... Katakanlah: 'Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?..." (az-Zumar: 9)

"Tidaklah sama antara Mu'min yang duduk (yang tidak turut berperang) yang tidak mempunyai uzur dengan orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta mereka dan jiwanya. Allah melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk satu derajat. Kepada masing-masing mereka Allah menjanjikan pahala yang baik (surga) dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang besar. (Yaitu) beberapa derajat daripada-Nya, ampunan serta rahmat. Dan adalah Allah SWT Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (an-Nisa: 95-96)

"Dan tidaklah sama orang yang buta dengan orang yang melihat. Dan tidak (pula) sama gelap gulita dengan cahaya. Dan tidak (pula) sama yang teduh dengan yang panas. Dan tidak (pula) sama antara orang-orang yang hidup dan orang-orang yang mati ..." (Fathir: 19-22)

"Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganinya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan, dan di antara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah..." (Fathir: 32)

Begitulah kita menemukan bahwa manusia berbeda satu dengan lainnya, dan mereka memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh orang lainnya. Amal perbuatan mereka berbeda; dan yang membedakan kedudukan mereka satu sama lainnya ialah ilmu, amal, ketaqwaan, dan perjuangannya.

Next'
Back
Menu


Pair of Vintage Old School Fru