DI SINI masalah yang perlu dijelaskan, yaitu prioritas pelbagai perkara yang berkaitan dengan perbedaan waktu, tempat, pribadi, dan keadaan.
Kebanyakan, hal itu berkaitan dengan perbedaan yang dipengaruhi oleh waktu, lingkungan, dan pribadi seseorang. Dan banyak sekali contoh untuk ini.
Amalan Duniawi Yang Paling Afdal
Ulama kita berbeda pendapat mengenai jenis pekerjaan mana yang paling utama dan paling banyak pahalanya di sisi Allah SWT, apakah pertanian, perindustrian, ataukah perdagangan?
Penyebab perbedaan pendapat ini ialah hadits-hadits yang menjelaskan keutamaan masingmasing jenis pekerjaan tersebut.
Keutamaan Pertanian dijelaskan oleh hadits berikut ini.
"Tidak ada seorang Muslimpun yang bercocok tanam kemudian dimakan oleh burung, manusia, atau binatang lainnya kecuali hal itu dianggap sebagai shadaqah yang dikeluarkan olehnya." Muttafaq 'Alaih dari Anas, (al-Lu'lu' wa al-Marjan, 1001)
Tentang keutamaan perindustrian diterangkan oleh hadits,
"Tidak seorangpun yang memakan makanan yang lebih balk dibandingkan dengan makanan yang berasal dari pekerjaan tangannya sendiri." Diriwayatkan oleh Ahmad dan Bukhari dari Miqdam (Shahih al-Jami' as-Shaghir. 5546).
Tentang keutamaan berniaga dijelaskan oleh hadits,
"Seorang pedagang yang jujur akan dibangkitkan bersama para nabi dan orang-orang jujur serta para syahid." Diriwayatkan oleh Tirmidzi dari Abu Sa'id dalam al-Buyu' (1209), dan di-hasan-kan olehnya dalam beberapa naskah; diriwayatkan oleh Ibn Majah dari Ibn Umar dalam at-Tijarat (2139) tetapi di dalam isnad-nya ada seorang rawi yang dha'if.
Karena adanya hadits-hadits tersebut, maka para ulama ada yang lebih mengutamakan satu profesi atas yang lainnya. Akan tetapi para ulama yang mengecek kebenaran ketiga hadits tersebut berkata, "Kami tidak melebihkan sama sekali satu profesi atas yang lainnya, tetapi keutamaannya terletak pada keperluan masyarakat terhadap ketiga profesi tersebut."
Kalau sedang terjadi masa kekurangan pangan, dan masyarakat sangat memerlukan bahan makanan sehari-hari mereka, maka pertanian adalah paling utama dibandingkan dua profesi yang lainnya, karena dapat menjaga umat dari kelaparan, sebab kelaparan merupakan bencana yang sangat membahayakan. Sehingga dalam hal ini pertanian dianggap dapat menyiapkan bahan-bahan makanan. Kalau pertanian merupakan sesuatu yang sulit diusahakan, maka kesabaran untuk tetap bertani merupakan pekerjaan yang paling utama.
Kalau bahan makanan melimpah, pertanian mudah diusahakan, dan orang-orang memerlukan pelbagai industri, sehingga kaum Muslimin tidak perlu lagi mengimpor barang-barang industri tersebut; perindustrian dapat membuka lapangan kerja bagi para penganggur; serta dapat melindungi keamanan negara --karena adanya perindustrian senjata; dan dapat menutup kekurangan produksi umat, maka perindustrian merupakan pekerjaan yang paling utama.
Ketika dunia pertanian dan perindustrian tercukupi, kemudian masyarakat memerlukan orang yang memasarkan kedua produk tersebut ke negara lain, sehingga orang tersebut merupakan perantara yang baik antara produsen dan konsumen; dan ketika dunia perniagaan dikuasai oleh orang-orang yang tamak, penimbun harta benda dan keperluan orang banyak, sehingga mereka dapat memainkan harga di pasaran, maka pekerjaan yang paling utama pada saat itu ialah perdagangan. Khususnya bila perdagangan ini dilakukan oleh orang-orang yang tidak melalaikan Allah SWT, shalat dan zakat karena melakukan perniagaan tersebut.
Satu hal yang sangat diperlukan oleh umat kita pada abad ini ialah teknologi canggih, sehingga umat dapat memasuki abad ini dengan senjata ilmu pengetahuannya, dan tidak ketinggalan zaman. Umat tidak akan dapat membangkitkan misi Islamnya yang sangat dihormati oleh Allah SWT dan diberi kenikmatan yang sempurna sehingga mereka dapat mengajak seluruh dunia kepadanya, kalau umat ini kalah dengan yang lainnya dalam peralatan dan senjata yang canggih.
Oleh sebab itu, metodologi dan sistem pendidikan harus ditingkatkan untuk mencapai tujuan tersebut dan mengembalikan lagi kedudukan Islam yang terhormat di mata dunia. Ketika itu Islam mempunyai peradaban yang sangat maju, dengan akar yang mendalam, cabang yang sangat luas, serta siap menyongsong masa depan. Metodologi dan sistem pendidikan itu harus melihat kepada hal-hal yang sangat diperlukan oleh Islam dan umat Islam, serta perkembangan dunia ilmu pengetahuan yang dipadukan dengan akidah, sistem dan peradaban Islam.
Sesungguhnya penguasaan teknologi canggih dan ilmu-ilmu yang menjadi perantara ke arah itu merupakan satu kewajiban sekaligus kepentingan. Kewajiban yang diwajibkan oleh agama, dan kepentingan yang didesak oleh kehidupan nyata kaum Muslimin. Itulah prioritas yang harus didahulukan oleh umat kita sekarang ini.
Ibadah Yang Paling Utama
Masalah ibadah juga serupa dengan hal di atas, dalam kaitannya dengan individu. Para ulama berselisih pendapat mengenai hal ini, sehingga banyak sekali pendapat yang mereka kemukakan.
Pendapat yang paling mendekati kebenaran menurut saya ialah pendapat Imam Ibn al-Qayyim, walaupun dia juga berbeda pendapat dengan orang lain, dari satu waktu ke waktu yang lain, dan dari satu tempat ke tempat yang lain, dan dari satu keadaan kepada keadaan yang lain.